Senin, 16 Mei 2011

PENDAPAT TENTANG KASUS BANK CENTURY

Ini sebuah cerita tentang panggung perpolitikan Indonesia. Di mana orang-orang tertinggi di negara ini sibuk menangani satu persoalan, hingga persoalan yang lain dilupakan. Program 100 hari apalah namanya tidak lagi dilihat. Bahkan hanya gara-gara ingin kekuasaan, sebuah partai yang dulunya berjuang bagus demi tegaknya Islam, sekarang mulai mereguk nikmatnya kursi di pemerintahan. Apa janji-janji mereka? Mana janji-janji mereka ketika kampanye. Sebutlah saja Partai Demokr*t, P*S, P*N dan seterusnya sibuk menangani kursi mereka. Tidaklah mereka melihat sebuah gajah di pelupuk mata, melainkan mereka melihat kuman di kejauhan.


KRONOLOGIS KASUS BANK CENTURY
Kasus Bank Century hingga kini masih menjadi pemberitaan hangat disejumlah media massa, baik media massa yang berorientasi elektronik dan cetak. Kasus Bank Century juga telah menyeret berbagai institusi hukum di Indonesia, seperti halnya KPK, POLRI,dan DPR.

Bagaimana sebenarnya kronologi awal persoalan yang dihadapi oleh Bank Century sampai Bank ini dinyatakan harus diselamatkan oleh pemerintah? Berikut kita simak kronologisnya, dimana sumber dari kronologis berikut ini diperoleh Karo Cyber dari berbagai sumber situs internet:

2003
Bank CIC diketahui didera masalah yang diindikasikan dengan adanya surat-surat berharga valutas asing sekitar Rp2 triliun, yang tidak memiliki peringkat, berjangka panjang, berbunga rendah, dan sulit di jual. BI menyarankan merger untuk mengatasi ketidakberesan bank ini.

2004
Bank CIC merger bersama Bank Danpac dan bank Pikko yang kemudian berganti nama menjadi Bank Century. Surat-surat berharga valas terus bercokol di neraca bank hasil merger ini. BI menginstruksikan untuk di jual, tapi tidak dilakukan pemegang saham. Pemegang saham membuat perjanjian untuk menjadi surat-surat berharga ini dengan deposito di Bank Dresdner, Swiss, yang belakangan ternyata sulit ditagih.

2005
BI mendeteksi surat-surat berharga valas di Ban Century sebesar US$210 juta.

30 Oktober dan 3 November 2008
Sebanyak US$56 juta surat-surat berharga valas jatuh tempo dan gagal bayar. Bank Century kesulitan likuiditas. Posisi CAR Bank Century per 31 Oktober minus 3,53%.

13 November 2008
Bank Century gagal kliring karena gagal menyediakan dana (prefund)

17 November 2008
Antaboga Delta Sekuritas yang dimilik Robert Tantutar mulai default membayar kewajiban atas produk discreationary fund yang di jual Bank Century sejak akhir 2007.

20 November 2008
BI Mengirim surat kepada Menteri Keuangan yang menentapkan Bank Century sebagai bank gagal yang berdampak sistemik dan mengusulkan langkah penyelamatan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Di hari yang sama, Komite Kebijakan Sektor Keuangan (KKSK) yang beranggotakan BI, Menteri Keuangan, dan LPS, melakukan rapat.

21 November 2008
Ban Century diambil alih LPS berdasarkan keputusan KKSK dengan surat Nomor 04.KKSK.03/2008. Robert Tantular, salah satu pemegang saham Bank Century, bersama tujuh pengurus lainnya di cekal. Pemilik lain, Rafat Ali Rizvi dan Hesham Al-Warraq menghinglang.

23 November 2008
LPS memutuskan memberikan dana talangan senilai Rp2,78 triliun untuk mendongkrak CAR menjadi 10%.

5 Desember 2008
LPS menyuntikkan dana Rp2,2 triliun agar Bank Century memenuhi tingkat kesehatan bank.

9 Desember 2008
Bank Century mulai menghadapi tuntutan ribuan investor Antaboga atas penggelapan dana investasi senilai Rp1,38 triliun yang mengalir ke Robert Tantular.

31 Desember 2008
Bank Century mencatat kerugian Rp7,8 triliun pada 2008. Aset-nya tergerus menjadi Rp5,58 triliun dari Rp14,26 triliun pada 2007.

3 Februari 2009
LPS menyuntikkan dana Rp1,5 triliun.

11 Mei 2009
Bank Century keluar dari pengawasan khusus BI.

3 Juli 2009
Parlemen mulai menggugat karena biaya penyelamatan Bank Century terlalu besar.

21 Juli 2009
LPS menyuntikkan dana Rp630 miliar.

18 Agustus 2009
Robert Tantular dituntut delapan tahun penjara dan denda Rp50 miliar subsider lima bulan kurungan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Sebelumnya pada 15 Agustus, manajemen Bank Century menggugatnya sebesar Rp2,2 triliun.

3 September 2009
Kepala Kepolisian Republik Indonesia menyampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat agar terus mengejar aset Robert Tantular sebesar US$19,25 juta, serta Hesham Al-Warraq dan Rafat Ali Rizvi sebesar US$1,64 miliar.

10 September 2009
Robert Tantular divonis 4 tahun penjara dan dengan Rp50 miliar.

Dengan adanya kasus Bank Century ini, maka beberapa saat yang lalu masyarakat juga sempat dihebohkan kasus Bibit-Chandra yang disebut-sebut terkait dengan kasus Bank Century itu sendiri.

Dalam sebuah pemberitaan yang diterbitkan oleh liputan6.com, maka Tif pencari Fakta (TPF) kasus Bibit-Chandra menduga, upaya kriminalisasi terhadap pimpinan KPK yang berujung pada penahanan Bibit dan Chandra, terkait dengan kasus Bank Century.

"Menurut kami, ada kaitannya. Tapi sejauhmana kaitannya masih kami dalami," kata Sekretaris TPF Deny Indrayana, Selasa (10/11).

eperti diberitakan sebelumnya, upaya penyelamatan Bank Century diwarnai dugaan korupsi dan suap yang melibatkan Kabareskrim Komjen Susno Duadji. Susno diduga ikut menikmati aliran dana Rp 10 miliar dan tengah diselidiki oleh KPK.

Namun dalam beberapa kali kesempatan, Susno Duadji yang sempat dinonaktfikan dari jabatannya selalu membantah dugaan itu. Bahkan saat mengikuti rapat dengan Komisi III DPR, Susno sempat bersumpah bahwa dirinya tidak menerima uang dari Bank Century. Hal yang sama juga diungkapkan Susno ketika dimintai keterangan oleh TPF beberapa waktu lalu.

Kini TPF bekerja keras untuk mengungkap apakah memang ada keterkaitan langsung antara Kasus Bank Century dengan upaya kriminalisasi terhadap Bibit dan Chandra.

Atas kasus Bank Century hal yang paling mencuat akhir-akhir ini adalah mengenai Hak Angket DPR untuk kasus Century. Mengenai hak angket Century sejauh ini telah terbentuk Tim Sembilan yang diharapkan dapat memimpin Panitia Angket Century itu sendiri.

Sejumlah aktivis dari berbagai elemen masyarakat, Kamis (3/12), menyatakan sikap, berharap Tim Sembilan, tim yang mengusung hak angket Bank Century, untuk turut dalam panitia khusus hak angket Bank Century. Mereka mendukung dan memercayai anggota Tim Sembilan untuk memimpin dan menjadi anggota panitia angket tersebut.

"Saya pikir yang diusulkan semestinya ketua pansus itu dari Tim Sembilan," ujar aktivis KOMPAK, Ray Rangkuti, ketika ditemui dalam konferensi pers di Kantor PP Muhammadiyah, di Jakarta, Kamis (3/12).

Turut hadir dalam pertemuan tersebut aktivis dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi (KOMPAK), Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND), Forum Kepemimpinan Muda Indonesia (FKIP), dan beberapa elemen lainnya.

Harapan mereka adalah adanya penyeleksian dalam memilih orang-orang yang akan duduk dalam panitia hak angket tersebut. "Kalau bisa orang-orangnya diseleksi," kata Ray.

Dalam pernyataan sikapnya, mereka mengatakan, kepercayaan masyarakat telah tertambat kepada Tim Sembilan sejak upaya mereka yang tidak kenal lelah dalam mengusung dan mengajukan hak angket ini. Mereka berharap pemimpin parpol sebaiknya tidak mengabaikan kepercayaan rakyat tersebut.

Selanjutnya, Jumat (4/12) besok, bertepatan dengan penetapan panitia hak angket Bank Century oleh DPR, para aktivis tersebut berencana akan menggelar aksi di Nusantara Tiga Gedung DPR RI, Jakarta, pukul 14.00. Tema yang diusung masih sama, yaitu "Tolak Penumpang Gelap Pansus Century".

Pandangan saya soal kasus Bank Century ini merupakan pendapat pribadi saya. Seandainya saya menjadi Presiden di negara ini, pertama kali yang saya tegakkan adalah keadilan. Yaitu menempatkan segala sesuatu pada tempatnya. Kenapa harus diadakan pansus, kalau memang korbannya yang telah kehilangan uang ratusan juta bahkan sampai milyaran dibiarkan? Pertanyaannya adalah seharusnya negara membantu para korban itu dulu, baru kemudian mencari pelaku sebenarnya. Agar para korban itu tidak mati, tidak bunuh diri, sebab rakyatlah yang sekarang ini menderita. Namun sepertinya mereka yang duduk di kursi panas sangatlah tidak memikirkan rakyat kecil.

Uang pajak yang didapat, hanyalah digunakan untuk tunjangan Dewan, untuk mobil mewah, untuk mempercantik istana negara, yang mana uang itu harusnya untuk membantu korban dari Bank Century. Kalau sudah ditalangi oleh pemerintah kerugiannya, maka alhasil seluruh nasabah yang dirugikan itu bisa bernafas lega. Entah bagaimana, seharusnya Pak Presiden SBY lebih faham persoalan ini, atau mungkin ada birokrasi tetek bengek yang sebenarnya tak perlu. Bisa saja presiden membentuk tim untuk memberikan uang ganti rugi kepada para korban, agar para korban yang kehilangan ini dapat bernafas lega. Apalagi yang membuat kekacauan ini pertama kali adalah dari lembaga pemerintah sendiri, bukan dari dalam diri bank. Sudah tahu bank mau bangkrut masih dipertahankan.

Dan menurut saya pribadi, seandainya dari awal nasabah-nasabah yang dirugikan itu diganti uangnya yang entah kemana sekarang ini, maka pihak korban akan adem ayem, dan ekonomi mereka dapat maju, dan tentunya pamor SBY bisa naik. Rakyat pun ikut senang, dan tidak perlu ada demo ataupun pelecehan terhadap manusia. Berikutnya baru mengurus siapa dalang dibalik hilangnya uang tirlyunan itu. Dan kalau sudah ketemu tersangkanya, suruh si tersangka ini membayar uang tadi. Kalau tidak mau sita seluruh kekayaannya, kalau tidak cukup ya kerja paksa aja melayani pemerintah selama bertahun-tahun biar kapok.

ini cuma pikiranku yang simpel. Sebenarnya juga ini persoalan simpel, hanya saja karena anggota DPR sekarang lebih senang uang, makanya otak mereka pun terkena virus ini. Seandainya saya jadi pemimpin negara ini saya akan bertindak seperti di atas. Rakyat Indonesia sekarang lebih pintar daripada jaman Orba dulu. Tapi itu semua jangan disalahkan pemimpinnya, sebab yang milih orang yang duduk di kursi panas juga anda-anda semua bukan? Selama seluruh rakyatnya sama seperti yang duduk di atas sana, ya seperti itulah pemimpinnya.

0 comments:

About Me

Foto Saya
bombom
Hi Friends, My name bombom, thank you for visiting my Blog. I was born in Jakarta, Indonesian, twenty years ago. Now I live in east jakarta, Indonesian. and I'm enjoying every moment of it. here on my Blog you can read, comment or share it all with me. enjoy your days! i'm just ordinary boy and i act in this world like ordinary people and just want a be usefull boy. >o<
Lihat profil lengkapku